Sering mendengar kata-kata itu pas bulan Ramadhan kan?
Atau kata-kata yang lainnya,
“Jangan marah-marah, nanti puasanya batal”
“Untung gua puasa, kalo ga udah gua kepret”
“Udah buka ini, ga apa-apa liat ‘nganu’ lah ya”
Lah, lantas kalau udah buka puasa
Bisa marah-marah?
Lantas, kalau udah ga puasa
Bisa “ga sabar-sabar”, lagi?
Lantas, kalau udah ga bulan Ramadhan
Bisa melakukan hal-hal yang berbau maksiat dan membawa mudharat, lagi?
Oh iya mengenai marah
Marah tidak membatalkan puasa, tapi hanya mengurangi pahalanya. [1]
Jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah berkata-kata kotor, dan jangan pula bertindak bodoh. Jika ada seseorang yang mencelanya atau mengganggunya, hendaklah mengucapkan: sesungguhnya aku sedang berpuasa.” (HR. Bukhari no. 1904 dan Muslim no. 1151)
Bukankah bulan Ramadhan itu bulan pendidikan dan pelatihan?
“Syahrul tarbiyyah”
Dalam buku Al-Islam, Said al-Hawwa menuliskan, pada dasarnya Ramadhan merupakan madrasah (sekolah) [2]
Apa yang kita dapat kalau hanya kuat menahan lapar dan dahaga?
Sedangkan hawa nafsu kita tak bisa kita bendung
Maka dari itu, karena bulan Ramadhan adalah syahrul tarbiyyah, madrasah tadi
Di sebelas bulan lainnya kita sepatutnya mengaplikasikan, apa yang terlatih selama satu bulan penuh ini
Bukannya, berpikiran “ah ga puasa ini, bebas lagi”
Wah udah kayak setan aja yang lepas dari belenggunya
Karena apa makna, esensi dari Ramadhan sendiri kalau kita di sebelas bulan lain tetap begitu-begitu saja, ya kan?
Atau dalam jangka pendeknya, ketika sudah lewat waktu buka kita bisa maksiat sebebasnya, yah sayang dong usaha dari subuh sampai maghribnya
Orang yang dapat menahan amarahnya adalah orang yang kuat
“Yang namanya kuat bukanlah dengan pandai bergelut. Yang disebut kuat adalah yang dapat menguasai dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari no. 6114 dan Muslim no. 2609).
Semoga kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan benar-benar kembali fitri
Ini juga merupakan self-reminder untuk saya pribadi
Bukan berarti saya ga pernah salah, jadi menggurui, paling benar, ga pernah marah; bukan!
Saya juga manusia tak luput dari salah dan khilaf
Bukankah tugas Muslim itu mengingatkan sesama Muslim dalam kebaikan dan kebenaran?
Pasti mau kan kalian berada di shirrotol mustaqim?
Referensi :
1. https://rumaysho.com/8105-marah-apakah-membatalkan-puasa.html
2. https://suaraguru.wordpress.com/2013/07/19/ramadhan-bulan-pendidikan-karakter/
-Reza Maliki Akbar
Xiamen, Fujian, Cina
Dibuat : 2 Juni 2016